Selasa, 31 Desember 2013

Senin, 16 Desember 2013

JADWAL REGISTRASI DAN MATERI UJIAN
TES KOMPETENSI BIDANG (TKB) SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEJAKSAAN RI TAHUN 2013
1. Jadwal pelaksanaan Registrasi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI tahun 2013 sebagai berikut :
A. Untuk Formasi Calon Jaksa (S.1 Hukum), Calon Auditor Pratama (S.1 Akuntansi), Calon Auditor Pelaksana (D.III Akuntansi) dan Calon Pranata Komputer (D.III Komputer), dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu dan Minggu;
Tanggal : 14 – 15 Desember 2013
Pukul : 08.00 s/d 16.00 (waktu setempat)
Tempat : Masing-masing Sentra Kejaksaan RI seluruh Indonesia.
 Sentra Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Medan), untuk yang asal ujian TKD dari Kejaksaan Tingi Aceh, Kejaksaan Tingi Sumatera Utara, Kejaksaan Tingi Sumatera Barat, Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejaksaan Tingi Kepulauan Riau.
 Sentra Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Palembang), untuk yang asal ujian TKD dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Kejaksaan Tingi Jambi, Kejaksaan Tingi Bengkulu, Kejaksaan Tinggi Lampung dan Kejaksaan Tingi Kepulauan Bangka Belitung.
 Sentra Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Surabaya), untuk yang asal ujian TKD dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kejaksaan Tingi Bali, Kejaksaan Tingi Nusa Tenggara Barat, Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan dan Kejaksaan Tingi Kalimantan Timur.
 Sentra Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Makassar), untuk yang asal ujian TKD dari Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Kejaksaan Tingi Sulawesi Tengah, Kejaksaan Tingi Sulawesi Tenggara, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kejaksaan Tinggi Maluku, Kejaksaan Tinggi Maluku Utara dan Kejaksaan Tingi Papua.
 Sentra Kejaksaan Agung (Jakarta), untuk yang asal ujian TKD dari Kejaksaan Agung RI, Kejaksaan Tinggi Banten, Kejaksaan Tingi Jawa Barat, Kejaksaan Tingi Jawa Tengah, Kejaksaan Tingi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat
B. Untuk Formasi SLTA/Sederajat dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu dan Minggu;
Tanggal : 14 – 15 Desember 2013
Pukul : 08.00 s/d 16.00 (waktu setempat)
Tempat : Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia (Kecuali DKI.Jakarta)
2. Materi ujian Tes Kompetensi Bidang (TKB) Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2013 terdiri dari :
A. Tingkat S.1 (Hukum dan Akuntansi) meliputi :
- Tes Potensi Akademik;
- Kesehatan;
- Psikotest;
- Wawancara.
B. Tingkat D. III (Semua Jurusan) meliputi :
- Tes Potensi Akademik;
- Kesehatan;
- Wawancara.
C. Tingkat SLTA/Sederajat :
- Kesehatan;
- Keterampilan;
- Wawancara.

Kamis, 05 Desember 2013

Konsep Dasar IP Address


 Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA - salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia untuk urusan alokasi IP Address ini adalah :

InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar Park Drive, Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777 FAX: [703] 742-4811 E-mail: hostmaster@internic.nethostmaster@internic.netThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:

Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan, Inc. Sanbancho Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX: +81-3-5276-6239 E-mail: domreg@apnic.netdomreg@apnic.netThis e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it http://www.apnic.net

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

46.138.7.43
162.203.8.36
201.125.1.240

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :


Gambar 1. IP Address dalam Bilangan Desimal dan Biner

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.


Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut : ·

* Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.


Gambar 2. Struktur IP Address Kelas A

* Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.


Gambar 3. Struktur IP Address Kelas B

* Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 4.


Gambar 4. Struktur IP Address Kelas C


Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

* Network Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

* Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

* Netmask

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Sumber : Aulia K. Arif & Onno W. Purbo

misal kita memiliki blok ip 192.168.0.0/24 ini berarti kita memiliki host sebanyak 254 host, untuk ip 192.168.0.0 digunakan sebagai network id, sedangkan ip 192.168.0.255 digunakan sebagai broadcast id

perhitungannya didapatkan dari
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000 (ip 192.168.0.0 dijadikan biner)
apabila CIDR /24 maka dihitung dari bit terdepan sebanyak 24 bit kebelakang
ngambilnya seperti yg saya warna merah
11000000.10101000.00000000.00000000
jadi subnet untuk CIDR /24 dalam biner adalah
11111111.11111111.11111111.00000000
biner diatas setelah dijadikan desimal maka didapatkan
255.255.255.0

contoh untuk CIDR /26
apabila CIDR /26 maka dihitung dari bit terdepan sebanyak 26 bit kebelakang
ngambilnya seperti yg saya warna merah
11000000.10101000.00000000.00000000
jadi subnet untuk CIDR /26 dalam biner adalah
11111111.11111111.11111111.11000000
biner diatas setelah dijadikan desimal maka didapatkan
255.255.255.192

untuk CIDR /26 maka tersedia sebanyak 62 host
62 host ini didapat dari
total digit biner adalah 32
CIDRnya 26
maka dihitung 32-26=6
lalu diambil 6 digit dari belakang
11000000.10101000.00000000.00000000
jd host yang tersedia mulai biner 000001 - 111110
kalau dijadikan desimal maka didapat 1-62
artinya mulai dari ip 192.168.0.1-192.168.0.62
untuk ip 192.168.0.0 menjadi network id sedangkan 192.168.0.63 menjadi broadcast id

Penjelasan tentang kelas A, B, dan C:

Masing-masing kelas A, B, dan C memiliki Subnet Mask default. Apakah itu Subnet Mask? Ia adalah sekumpulan IP yang akan membantu kita membedakan porsi untuk Network Id dan porsi untuk Host Id pada suatu IP Address. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa IP Address terdiri dari Network Id dan Host Id.

Berikut Subnet Mask default masing-masing kelas tersebut:

Kelas A:

dalam desimal: 255.0.0.0
dalam biner: 11111111.00000000.00000000.00000000

Kelas B:

dalam desimal: 255.255.0.0
dalam biner: 11111111.11111111.00000000.00000000

Kelas C:

dalam desimal: 255.255.255.0
dalam biner: 11111111.11111111.11111111.00000000

Pada Subnet Mask, oktet yang berisi nilai 1 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Network Id, dan yang berisi nilai 0 menandakan bahwa oktet tersebut merupakan porsi untuk Host Id. Jadi pada jika didetailkan tentang masing-masing porsi untuk Network Id dan Host Id sebagai berikut:

Kelas A:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

Net-Id |<-----------Host Id------->|

Kelas B:

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

<-----Net-Id----->|<-----Host Id---->|

Kelas C

Oktet 1 | Oktet 2 | Oktet 3 | Oktet 4

|<-----------Net Id-------->|Host-Id|


Berangkat dari sini, baru deh kita mulai coba menentukan range IP dari masing-masing kelas. Kita mulai dari kelas A, kemudian B, dan terakhir C:

Kelas A

Network Id menempati 1 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111 (dalam biner) atau 255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^8 = 256. Namum ada aturan terkait bahwa bit paling kiri pada kelas A harus bernilai 0, sehingga peta biner pada oktet pertama menjadi:

|0|nnnnnnn|

Karena 1 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas A tinggal memiliki 7 bit (8 - 1) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimumnya adalah 01111111 (dalam biner) atau 127 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^7 = 128. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas A, yaitu: 0 - 127. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

0.0.0.0 - 127.0.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 0.0.0.0 dicadangkan dan 127.0.0.0 digunakan untuk loopback sehingga kedua network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang "real" pada kelas A yaitu 1.0.0.0 - 126.0.0.0 dengan jumlah Network = 128 - 2 = 126.

Kelas B

Network Id menempati 2 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255 dengan jumlah Network = 2^16 = 65536. Namun ada aturan terkait bahwa 2 bit paling kiri pada kelas B harus bernilai 10, sehingga peta biner pada oktet pertama dan kedua menjadi:

|10|nnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 2 bit paling kiri sudah ditetapkan, sehingga kelas B tinggal memiliki 14 bit (16 - 2) yang dapat digunakan sebagai IP Network ID yang nilai minimumnya adalah 10000000.00000000 (dalam biner) atau 128.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 10111111.11111111 (dalam biner) atau 191.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^14 = 16384. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network ID kelas B, yaitu 128.0 - 191.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

128.0.0.0 - 192.255.0.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 191.255 dicadangkan sehingga network tersebut tidak dapaat digunakan. Akhirnya kita menemukan bahwa IP Network yang "real" pada kelas B yaitu 128.0.0.0 - 192.254.0.0 dengan jumlah Network = 16384 - 1 = 16383

Kelas C

Network Id menempati 3 oktet pertama. Nilai minimum adalah 00000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11111111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 255.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^24 = 16777216. Namun ada aturan terkait bahwa 3 bit paling kiri pada kelas C harus bernilai 110, sehingga peta biner pada oktet pertama, kedua, dan ketiga menjadi:

|110|nnnnn|nnnnnnnn|nnnnnnnn|

Karena 3 bit paling kiri sudha ditetapkan, sehingga kelas C tinggal memiliki 21 bit (24 - 3) yang dapat digunakan sebagai IP Network Id yang nilai minimumnya adalah 11000000.00000000.00000000 (dalam biner) atau 192.0.0.0 (dalam desimal) dan nilai maksimum adalah 11011111.11111111.11111111 (dalam biner) atau 223.255.255 (dalam desimal) dengan jumlah Network = 2^21 = 2097152. Dari hasil hitungan ini kita mulai mendapatkan range Network Id kelas C, yaitu 192.0.0 - 233.255.255. Jika dilengkapi dengan host jadinya:

192.0.0.0 - 233.255.255.0

Ternyata ada aturan lagi bahwa Network 192.0.0.0 dan 233.255.255.0 dicadangkan sehingga kedua Network tersebut tidak dapat digunakan. Akhirnya kita mendapatkan bahwa IP Network yang "real" pada kelas C yaitu 192.0.1.0 - 233.255.254.0 dengan jumlah Network = 2097152 - 2 = 2097150.


=======================

Berikut sedikit brief description mengenai IPv6 (IP version 6)... ***Thanks alot to wikipedia***

1. Basic Description
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.
Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia.
Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

2. Perbedaan antara IPv4 vs. IPv6:
- IPv6 128-bit, IPv4 32-bit
- Jumlah total alamat IPv4: 4.294.967.296
Jumlah total alamat IPv6: 2 pangkat 128 = Silahkan hitung (kalo pake calc.exe yang keluar bilangan exponen)
- IPv4: Dynamic & Static
IPv6: Stateful Address Configuration & Stateless Address Configuration
- IPv4: High-order bit buat network ID, Low-order bit buat host ID
IPv6: High-order bit buat network ID (disebut Format Prefix), dan tidak menggunakan subnet mask!! menyenangkan sekali... ngga usah itung subnete.. eh subnetting
- IPv4: menggunakan . (dot) sebagai pemisah alamat
IPv6: menggunakan : (colon) sebagai pemisah alamat

3. Format Alamat
Dari 128-bit, dibagi menjadi 8 blok masing2 16-bit, yang tiap2 blok dapat dikonversikan dari binary menjadi 4-digit hexadecimal
Contoh binary IPv6:
00100001110110100000000011010011000000000000000000 10111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010

Jika dibagi menjadi 8 blok masing2 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Dan jika di-convert ke hexadecimal:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Dan alamat hexa diatas, bisa disederhana-in jadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

4. Penyederhanaan Alamat IPv6
IPv6 yang ukuran 128-bit, klo dikirim full dalam sebuah IP header pasti akan cukup memberatkan karena header IP packet akan menjadi besar... makanya IPv6 juga bisa disederhakan (seperti diatas) lalu dikompress supaya lebih kecil lagi.
Contoh:
Alamat asli FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2, disederhanakan menjadi FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2, dikompress menjadi FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2

5. Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64 dibaca, 64-bit pertama adalah network ID, sisanya adalah host ID

6. Jenis - Jenis IPv6

* Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.

* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.

* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.


Alamat unicast & anycast dibagi menjadi:

* Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.

* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.

* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.


7. Unicast Global Address
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node).

Yang pada akhirnya... kalo semua udah pake IPv6, gw rasa tiap orang didunia nomor KTP-nya adalah IPv6...
Mungkin nanti pembagiannya menjadi:
- 112-bit buat ID KTP
- Sisa 16-bit lagi buat device ID yang dipunya oleh orang tersebut (bisa HP, Laptop, dan berbagai device canggih lainnya...)

Buat yang mau lebih lengkap mengenai IPv6, bisa liat di http://www.ipv6tf.org/

sumber : istanaku.biz

Arsitektur Protokol


  • Merupakan perangkat lunak dari jaringan komunikasi data
  • Terdiri dari layer, protokol dan interface
    • Jaringan diorganisasikan menjadi sejumlah level (layer) untuk mengurangi kerumitannya
    • Setiap layer dibuat berdasarkan layer dibawahnya
    • Antar layer terdapat sebuah interface yang menentukan operasi dan layanan yang diberikan layer terbawah untuk layer diatasnya
    • Layer pada level yang sama di dua host yang berbeda dapat saling berkomunikasi dengan mengikuti sejumlah aturan dan ketetapan yang disebut sebagai protokol.
  • Dua model:
    • OSI (hanya sebuah konsep)
    • TCP/IP (digunakan secara komersial)

1. OSI (Open System Interconnection)
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yangdijelaskan oleh gambar dibawah ini (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas- nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Model referensi OSI

Model OSI memiliki tujuh layer. Fungsi dari ketujuh layer tersebut adalah:
1. Physical Layer
  • Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi
  • Memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti yang lain juga harus menerima bit 1
  • Fungsi utama untuk menentukan
    • berapa volt untuk bit 1 dan 0
    • berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi
    • kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan pertukaran data
    • jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin
  • Contoh: token ring, IEEE 802.11
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)
2. Data Link Layer
  • Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan
  • Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer
  • Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
  • Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch
3. Network Layer
  • Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
  • Fungsi:
    • Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
    • Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman data)
    • Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)
    • Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi
  • Contoh: Internet Protocol (IP)
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch
4. Transport Layer
  • Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-unit yang lebih kecil (sering disebutpacket), meneruskannya ke network layer dan memastikan semua packets tiba di ujung penerima tanpa ada error
  • Layer ini harus melakukan proses diatas secara efisien dan memastikan layer diatas tidak terpengaruh terhadap perubahan teknologi hardware
  • Fungsi:
    • Flow control
    • Segmentation/desegmentation
    • Error control
  • Contoh: Transmission Control Pr
    otocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP)
5. Session Layer
  • Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog (session) diantara mereka
  • Fungsi:
    • Pengendalian dialog: memantau giliran pengiriman
    • Pengelolaan token: mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis dan penting secara bersamaan
    • Sinkronisasi: menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut
6. Presentation Layer
  • Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan
  • Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini
7. Application Layer
  • Sangat dekat dengan user
  • Menyediakan user interface ke jaringan melalui aplikasi
  • Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email


Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang
berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan
standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda
tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur
jaringan tidak menjadi sulit dipakai.


2. TCP/IP
TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen bilangan desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili delapan bit pada alamat IP. Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP namun sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa network adapter. Pengaturan alokasi alamat IP dilakukan oleh badan internasional bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh IPv6.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda(seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macammacam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Model TCP/IP terdiri dari 4 layer:
  • Data link layer
  • Network layer
  • Transport layer
  • Application layer

1. Data Link Layer
  • Sebenarnya bukan bagian dari TCP/IP suite.
  • Proses pengiriman dan penerimaan packet untuk layer ini dapat dilakukan oleh software device driver dari network card/adapter yang digunakan.
  • Layer ini juga termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen fisik seperti hub, repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial), network cards, network connectors (RJ-45, BNC, dll) dan spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll)

2. Network Layer
  • Awalnya network layer ditujukan untuk mengirimkan packet antar host di sebuah jaringan, contoh X.25
  • Pengembangan ke Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke tujuan melalui jaringan-jaringan lainnya (routing)
  • Beberapa protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi dianostik untuk pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data multicast), protokol routing seperti BGP, OSPF dan RIP

3. Transport Layer
  • Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang dapat dikategorikan sebagai:
    • Connection-oriented: TCP (byte-oriented) dan SCTP(stream-oriented)
    • Connectionless: UDP dan RTP (datagram)

4. Application Layer
  • Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries
  • Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer, baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu transport layer.
  • Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas aplikasi tersebut. Contoh: port untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21
  • Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses yang menggunakan layanan mereka
    • Well known ports: 0 s/d 1023 dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA) → tidak bisa digunakan secara bebas
    • Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem komputer
    • Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa digunakan user secara bebas

Rumus Dalam Excel - Fungsi Matematika dan Statistika



Ok, pada sesi ini, rumus yang akan kita bahas ialah rumus dasar saja, meliputi Sum, Max, Min, Average, Count, CountIF, Counta, dan Sumif.

Untuk lebih jelas fungsi dari masing-masing rumus, dapat melihat tabel di bawah ini.


Fungsi
Kegunaan
Penulisan
SUM
Menjumlahkan pada angka pada sel atau range
=SUM(angka 1, angka 2,...)
=SUM(alamat range)
MAX
Menampilkan nilai terbesar dari suatu range data numerik
=MAX(angka 1, angka 2,...)
=MAX(alamat range)
MIN
Menampilan nilai terkecil dari suatu range data numerik
=MIN(angka 1, angka 2,...)
=D10MIN(alamat range)
AVERAGE
Menampilan rata-rata dari suatu range data numerik
=AVERAGE (angka 1, angka 2,...)
=AVERAGE(alamat range)
COUNT
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik dari suatu range
=COUNT(angka 1, angka 2,...)
=COUNT(alamat range)
COUNTIF
Menghitung jumlah data yang bersifat numerik yang terdapat pada range tertentu sesuai dengan kriteria yang ditentukan
=COUNTIF(range,criteria)
COUNTA
Menghitung jumlah semua jenis data dari suatu range
=COUNTA(angka 1, angka 2,...)
=COUNTA(alamat range)
SUMIF
Menjumlahkan data yang bersifat numerik dalam suatu range data dengan kriteria tertentu
=SUMIF(range,criteria,sum_range)

Untuk contoh penggunaan rumus, dapat di lihat pada gambar di bawah.

You might also like

Rabu, 04 Desember 2013

Membangun Mail Server Berbasis Debian 5 

-->

 E-mail merupakan aplikasi internet yang banyak digunakan saat ini untuk komunikasi dua arah. Selain karena kemudahan dalam penggunaannya juga karen kemurahan teknologi yang ditawarkan oleh email ini. E-mail singkatan dari electronic mail juga dapat dianalogikan dengan pengiriman surat yang umum digunakan saat ini melalui kantor pos, atau melalui jasa pengirim surat atau barang. Pengiriman email dilakukan melalui perangakat elektronik seperti HP/PDA.
Proses pengiriman/penerimaan e-mail melibatkan protokol Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) dan Post Office Protocol verson 3 (POP3). Protokol SMTP bertugas untuk mempros-es pengiriman mail (Outgoing mail) dan PHP3 bertugas untuk memproses penerimaan mail (Incoming mail).
Jika user atau pemilik e-mail tidak sedang aktif/off-line untuk mengakses e-mail, maka e-mail yang tertuju kepadanya akan ditampung sementara oleh server e-mail sampai pemilik email tersebut mengaksesnya. Hal ini bisa terjadi karena adanya protokol POP3.
Untuk instalasi kali ini saya asumsikan bahwa DNS server sudah terinstall dengan baik, dan jika ingin melihat konfigurasi DNS server sebelumnya dapat dilihat disini.


Step-By-Step sudah update pada 4-Nov-2012
Langkah-Langkah membuat mail server seperti berikut.
>  Instalasi
Postfix adalah aplikasi yang akan kita installkan untuk membangung sebuah mail server. Untuk melengkapi mail server kita harus menginstallkan software lain yaitu php5, courier-pop, courier-imap, dan Squirrelmail.
a.       Perintahnya
D4V1D:~# apt-get install postfix courier-imap courier-pop php5 squirrelmail
b.      Maka akan keluar pilihan Configuring courier-base

Pilih No
c.       Lalu keluar Postfix Configuration, pilih Local Only (sebab kita hanya akan menginstall mail server dalam skala local sebagai uji coba dahulu).




d.      Untuk system mail name masukkan bebas, dan saya pilih mail.bloganakkomputer.com



>  Konfigurasi
a.       Konfigurasi postfix pada file main.cf
D4V1D:~# nano /etc/postfix/main.cf
Tambahkan tanda # pada bagian mydestination dan mailbox_command.
Tambahkan pada baris terakhir
home_mailbox = Maildir/
Sehingga akan menjadi seperti gambar berikut.

Setelah konfigurasi file main.cf seperti di atas, Reconfigure Postfix untuk konfigurasi tambahan (bagian ini sebenarnya bisa di config manual seperti cara di atas, tapi untuk mempermudah saja letak  konfigurasi dan edit post ini, saya tambahkan di bawah step A)


D4V1D:~# dpkg-reconfigure postfix

Dan masukkan dengan ketentuan seperti di bawah ini (sesuaikan dengan kondisi mail server anda):
General Type of Mail Configuration : local only
System Mail Name                   : mail.bloganakkomputer.com
Root and postmaster mail recipient : (leave it blank)
Other destination to accept…       : (leave it as it was, just OK)
Force synchronous updates…         : No
Local Networks                     : 0.0.0.0/0 (add this at the end)
Use Procmail for local delivery    : No
Mailbox size limit (bytes)         : 0
Local address extension character  : +
Internet protocols to use          : ipv4

Restart service
D4V1D:~# /etc/init.d/postfix restart
D4V1D:~# /etc/init.d/courier-imap restart


b.      Kemudian masuk direktori skel dan buat direktori Maildir
D4V1D:~# cd /etc/skel/
D4V1D:/etc/skel# maildirmake Maildir 

c.       Konfigurasi squirrelmail
Buat konfigurasi untuk squirrelmail.
D4V1D:~# squirrelmail-configure
Kemudian akan muncul
Masukkan command
Command >> d
Lalu ketik courier
Command >> courier
Lalu akan keluar konfigurasi
imap_server_type = courier
default_folder_prefix = INBOX.
trash_folder = Trash
sent_folder = Sent
draft_folder = Drafts
show_prefix_option = false
default_sub_of_inbox = false
show_contain_subfolders_option = false
optional_delimiter = .
delete_folder = true

Press any key to continue...
Tekan enter
Save data
Command >> s
Lalu Quit
Command >> q

d.      Buat Virtualhost squirrelmail dengan cara edit /etc/apache2/apache2.conf
D4V1D:~# nano /etc/apache2/apache2.conf
Pada baris terakhir tambahkan,
Include /etc/squirrelmail/apache.conf
Sehingga menjadi 



e.       Restart Apache
D4V1D:~# /etc/init.d/apache2 restart

>  Pengujian
A.    Dari computer server
D4V1D:~# lynx bloganakkomputer/squirrelmail
Sehingga akan keluar

Untuk uji coba apakah mail server sudah dapat berjalan dengan benar, kita perlu login, maka kita akan membuat user dahulu dari server dengan perintah
D4V1D:~# adduser angela

Adding user `angela' ...
Adding new group `angela' (1003) ...
Adding new user `angela' (1003) with group `angela' ...
Creating home directory `/home/angela' ...
Copying files from `/etc/skel' ...
Enter new UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: password updated successfully
Changing the user information for angela
Enter the new value, or press ENTER for the default
        Full Name []:
        Room Number []:
        Work Phone []:
        Home Phone []:
        Other []:
Is the information correct? [Y/n] y

Untuk melakukan test konfigurasi mail server pada local mesin (server) ikuti langkah-langkah
di bawah ini :
·         Masuk ke localmesin

D4V1D:~# telnet localhost 25

Trying 127.0.0.1...
Connected to localhost.
Escape character is '^]'.
220 bloganakkomputer.com ESMTP Postfix (Debian/GNU)
·         kemudian ketikan perintah di bawah ini
Anda : ehlo virtual.test
250-bloganakkomputer.com
250-PIPELINING
250-SIZE 10240000
250-VRFY
250-ETRN
250-STARTTLS
250-ENHANCEDSTATUSCODES
250-8BITMIME
250 DSN

Anda: mail from:angela@bloganakkomputer.com
Server: 250 2.1.0 Ok

Anda: rcpt to:david@bloganakkomputer.com
Server: 250 2.1.5 Ok

Anda: data
Server: 354 End data with .

Anda: Subject:mencoba kirim email
Hai,...
Namaku Angela
. (tanda titik)
Server: 250 2.0.0 Ok: queued as 17B2F503BA

Anda: quit
Server: 221 2.0.0 Bye

Screenshoot Langkah Telnet

Langkah di atas merupakan langkah untuk mengirim email kedavid@bloganakkomputer.com yang merupakan user default (saat instalasi) dengan user angela@bloganakkomputer.com yang merupakan user kedua dengan program telnet.
Apakah email di atas telah terkirim ke user david? Mari kita cek dari computer client.

B.     Dari computer client
Dari computer client dengan browser, bukahttp://bloganakkomputer.com/squirrelmail
Masukkan username dan passwordnya, enter.
Buka Inbox dan cek Inbox.
Coba kita buka.
Lalu coba balas, dengan memilih reply.
Kemudian logout dan login dengan user angela.
Cek Inboxnya, bila sudah terkirim, maka mail server yang kita bangun telah berhasil.
Sampai langkah ini, bila proses mengirim (baik dari telnet maupun dari browser internet client) dan menerima telah berhasil, maka dapat kita pastikan mail server telah dapat berjalan lancar.
Namun sebenarnya ada yang masih kurang dengan alamat domainnya. Kita harus memasukkan alamat http://bloganakkomputer.com/squirrelmail untuk dapat mengaksesnya. Bagaimana caranya, supaya untuk dapat mengaksesnya dengan alamat http://mail.bloganakkomputer.com/ ?