Kamis, 21 April 2016
Tips Virtualization : Membuat Cluster Server pada Proxmox 2.1
Secara umum, cluster server pada Proxmox versi 2.x tidak jauh
berbeda dengan cluster server pada Proxmox 1.x. Letak perbedaanya adalah
pada Proxmox versi 1.x menggunakan perintah pveca, sedangkan pada Proxmox versi 2.x kita dapat menggunakan perintah pvecm. Pada tulisan ini saya menggunakan Proxmox versi terbaru, yaitu Proxmox 2.1.
Adapun beberapa keuntungan dari cluster server Proxmox ini antara lain :
Cek status cluster dengan perintah
Login ke web console pve1 yang memiliki ip 10.10.10.2 dan login
seperti biasa. Jika tidak ada masalah harusnya tampilan pada web console
akan seperti gambar dibawah ini.
Jika kita menggunakan SAN storage ataupun NFS storage untuk menyimpan data atau harddisk virtual dari VM yang kita miliki, kita dapat menggunakan feature live migration pada Proxmox seperti halnya vMotion pada VMware vSphere.
https://www.excellent.co.id/product-services/proxmox/tips-virtualization-membuat-cluster-server-pada-proxmox-2-1/
Adapun beberapa keuntungan dari cluster server Proxmox ini antara lain :
- Pemusatan web manajemen.
- Kita dapat memigrasikan virtual machines diantara node yang sudah tergabung dicluster tersebut secara live
- Feature HA (High Availability) pada proxmox dapat digunakan.
- Seluruh node (server Proxmox) saling terhubung didalam 1 network.
- Waktu di seluruh node harus disinkronkan.
- Disarankan node atau server Proxmox yang akan dicluster memiliki spesifikasi yang sama.
- Diasumsikan saya memiliki 2 node server Proxmox yang masing-masing memiliki Ip address 10.10.10.2/28 dan 10.10.10.3/28 yang selanjutnya akan disebut pve1 dan pve2.
- Pve1 akan bertindak sebagai master dan pve2 sebagai slave. Seluruh server Proxmox yang saya gunakan adalah fresh install.
- Siapkan console dari masing-masing Proxmox dan jalankan perintah-perintah dibawah ini
Pada pve1 jalankan perintah
pvecm create <nama cluster>
01.
root@pve1:~# pvecm create cluster1
02.
Generating
public
/
private
rsa key pair.
03.
Your identification has been saved in /root/.ssh/id_rsa.
04.
Your
public
key has been saved in /root/.ssh/id_rsa.pub.
05.
The key fingerprint is:
06.
a7:5d:af:35:08:a0:39:20:0a:21:c4:74:ad:de:30:74 root@pve1.excellent.co.id
07.
The key's randomart image is:
08.
+--[ RSA 2048]----+
09.
|*o .. |
10.
|.o.. E |
11.
|. o + . |
12.
|.. = . o . |
13.
|. . + + S o . |
14.
| . . . + o o |
15.
| . . . + |
16.
| o . |
17.
| . |
18.
+-----------------+
19.
Restarting pve cluster filesystem: pve-cluster[dcdb] notice: wrote
new
cluster config
'/etc/cluster/cluster.conf'
20.
.
21.
Starting cluster:
22.
Checking
if
cluster has been disabled at boot... [ OK ]
23.
Checking Network Manager... [ OK ]
24.
Global setup... [ OK ]
25.
Loading kernel modules... [ OK ]
26.
Mounting configfs... [ OK ]
27.
Starting cman... [ OK ]
28.
Waiting
for
quorum... [ OK ]
29.
Starting fenced... [ OK ]
30.
Starting dlm_controld... [ OK ]
31.
Unfencing self... [ OK ]
32.
root@pve1:~#
Pada pve2 jalankan perintah
pvecm add <ip address pve1> dan Proxmox akan meminta anda memasukan password pve1 untuk proses authentication
01.
root@pve2:~# pvecm add 10.10.10.2
02.
Generating
public
/
private
rsa key pair.
03.
Your identification has been saved in /root/.ssh/id_rsa.
04.
Your
public
key has been saved in /root/.ssh/id_rsa.pub.
05.
The key fingerprint is:
06.
ec:87:63:33:1f:35:cc:8f:f9:a8:25:6b:cb:97:d3:62 root@pve2
07.
The key's randomart image is:
08.
+--[ RSA 2048]----+
09.
| |
10.
| |
11.
| |
12.
| . o |
13.
| S = |
14.
| . . . = |
15.
| B + +o. |
16.
| . B.=Eo. |
17.
| .*=.o. |
18.
+-----------------+
19.
The authenticity of host
'10.10.10.2 (10.10.10.2)'
can't be established.
20.
RSA key fingerprint is 67:5a:04:3e:f4:e4:ea:e3:aa:90:c9:f1:a6:9b:5e:68.
21.
Are you sure you want to
continue
connecting (yes/no)? yes
22.
root@10.10.10.2's password:
23.
copy corosync auth key
24.
stopping pve-cluster service
25.
Stopping pve cluster filesystem: pve-cluster.
26.
backup old database
27.
Starting pve cluster filesystem : pve-cluster.
28.
Starting cluster:
29.
Checking
if
cluster has been disabled at boot... [ OK ]
30.
Checking Network Manager... [ OK ]
31.
Global setup... [ OK ]
32.
Loading kernel modules... [ OK ]
33.
Mounting configfs... [ OK ]
34.
Starting cman... [ OK ]
35.
Waiting
for
quorum... [ OK ]
36.
Starting fenced... [ OK ]
37.
Starting dlm_controld... [ OK ]
38.
Unfencing self... [ OK ]
39.
waiting
for
quorum...OK
40.
generating node certificates
41.
merge known_hosts file
42.
restart services
43.
Restarting PVE Daemon: pvedaemon.
44.
Restarting web server: apache2 ... waiting .
45.
successfully added node
'pve2'
to cluster.
46.
root@pve2:~#
1.
root@pve1:~# pvecm nodes
2.
Node Sts Inc Joined Name
3.
1 M 4 2012-07-03 08:54:12 pve1
4.
2 M 8 2012-07-03 08:54:53 pve2
5.
root@pve1:~#
Jika kita menggunakan SAN storage ataupun NFS storage untuk menyimpan data atau harddisk virtual dari VM yang kita miliki, kita dapat menggunakan feature live migration pada Proxmox seperti halnya vMotion pada VMware vSphere.
https://www.excellent.co.id/product-services/proxmox/tips-virtualization-membuat-cluster-server-pada-proxmox-2-1/
Cara Mounting USB Flashdisk / Eksternal Drive filesystem NTFS di Proxmox
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial tentang bagaimana cara mounting flashdisk USB / Penyimpanan Eksternal Lainnya yang mempunyai tipe filesystem NTFS di Proxmox.
Biasanya kalau kita langsung menggunakan perintah
Nah itu tadi tutorial dari saya, semoga bermanfaat.
Sumber dennyblctelkom.blogspot.com/
Biasanya kalau kita langsung menggunakan perintah
# mount /dev/sdb1 /media/namafoldermaka akam muncul seperti ini
# mount: unknown filesystem type 'ntfs'Nah, untuk mengatasi hal tersebut acaranya cukup mudah.
- Pertama install paket ntfs-3g, dengan perintah
- Kemudian buat folder yang nantinya digunakan untuk mount flashdisk, dengan perintah
- Setelah itu lihat device/perangkat yang terhubung di Proxmox dengan perintah Akan muncul seperti gambar di bawah.Akan muncul seperti gambar di bawah.Pada praktik saya flashdisk yang terhubung ke proxmox adalah /dev/sdb1.
- Nah setelah itu langsung mount dengan perintah
- Jika sudah cek apakah mount telah berhasil dengan cara masuk di direktori /media/fdisk lalu lihat isi di dalam folder dengan perintah#ls
* file default iso proxmox di /var/lib/vz/template/iso/
Sumber dennyblctelkom.blogspot.com/
Senin, 11 April 2016
2BrightSparks SyncBackPro v6.4.3.8 ML with Key [TorDigger] |
https://kickasstorrents.video/2brightsparks-syncbackpro-v6-4-3-8-ml-with-key-tordigger-t7499655.html#comment
yang bisa
Minggu, 10 April 2016
http://prothelon.com/belajar/category/belajar-php
http://www.w3schools.com/php/default.asp\
Rabu, 06 April 2016
Cara Menggunakan Windows Device Manager Untuk Troubleshooting
Windows Device Manager adalah fitur Windows yang penting untuk Troubleshooting. Program ini menampilkan semuahardware yang terpasang dan membuat Anda mampu melihat hardware manakah yang bermasalah, mengatur driver hardware, dan bahkan mematikan hardware tertentu.
Windows Device Manager adalah system tool penting untuk Troubleshooting yang sebaiknya Anda ketahui cara menggunakannya. Dan pada artikel ini, akan dijelaskan cara menggunakan Windows Device Manager untuk Troubleshooting.
MENJALANKAN DEVICE MANAGER
Cara termudah menjalankan Device Manager pada semua versi Windows adalah dengan menekan kombinasi tombol WIN + R dan mengetikkan devmgmt.msc pada kotak Run, lalu menekan Enter.
MELIHAT HARDWARE YANG TELAH DIPASANG
Pada pengaturan awal, Windows Device Manager menampilkan sebuah daftar dari hardware Anda yang telah dipasang, dan disortir berdasarkan kategori. Anda bisa meluaskan kategori ini untuk melihat hardware manakah yang telah Anda pasang pada komputer Anda. Jika suatu waktu Anda lupa nomor model pasti dari kartu grafis Anda, HDD atau DVD drive, Anda bisa mendapatkan informasi ini dari pada Windows Device Manager.
Ingat, beberapa hardware tidak muncul pada daftar ini pada pengauran awal. Anda bisa melihat hardware tersebut dengan cara mengklik View dan memilih opsi Show Hidden Devices. Opsi ini akan menampilkan semua “non-plug and play drivers,”termasuk driver sistem tingkat rendah yang ada pada Windows dan driver yang dipasang oleh aplikasi pihak ketiga.
Windows tidak menampilkan beberapa jenis tertentu dari hidden device, bahkan jika Anda mengaktifkan opsi Show Hidden Device. Ghost device, seperti USB yang tidak terhubung dengan komputer Anda, tidak akan muncul pada daftar. Untuk menampilkannya Windows 7 kebawah, Anda harus menjalankan Windows Device Manager dengan cara yang istimewa.
Pertama, bukalah jendela Command Prompt, dan jalankan perintah dibawah ini:
set devmgr_show_nonpresent_devices=1
start devmgmt.msc
Windows Device Manager akan terbuka dan akan menampilkan semua hidden device ketika Anda memilih opsi Show Hidden Device dari menu View. Anda bisa menggunakan trik ini untuk menghapus driver yang berhubugan dengan hardwarelama yang telah Anda cabut. Sayangnya, fitur ini dihapus pada Windows 8.
MENGIDENTIFIKASI DEVICE YANG TIDAK BEKERJA DENGAN BAIK
Untuk mengidentifikasi device yang tidak bekerja dengan baik – yang dikarenakan kesalahan driver – perhatikan segitiga kuning dengan tanda seru pada ikon hardware.
Klik kanan pada device dan pilihlah Properties untuk menampilkan informasi lebih detail tentang masalah yang terjadi. Masalahnya mungkin ada pada driver, ataupun sumber daya sistem yang bertentangan, ataupun hal lainnya. Jika yang bermasalah adalah driver, Anda bisa memasang driver baru pada tab Driver didalam kotak dialog Properties.
MEMATIKAN DEVICE
Jika Anda ingin mematikan device secara keseluruhan, Anda bisa melakukannya dari Windows Device Manager.
Sebagai contoh, anggaplah Anda tidak meyukai bunyi ‘bip’ sistem yang mengganggu pada komputer Anda. Bunyi ini datang dari speaker yang ada pada Motherboard komputer Anda.
Untuk mematikan suara tersebut, klik menu View dan pilihlah Show Hidden Devices. Luaskan bagian Non-Plug and Play Driver, klik kanan pada Beep Driver, dan pilih Properties.
Klik pada tab Driver dan aturlah Startup Type menjadi Disabled. Anda tidak akan lagi mendengarkan suara bip dari komputer Anda.
Pengaturan ini hanya mempengaruhi Windows, jadi Anda mungkin akan mendengarkan bunyi bip saat booting.
Mengatur Driver Device
Pengaturan yang paling berpengaruh untuk Troubleshooting adalah pengaturan Driver. Setelah mengklik kanan device, dan memilih opsi Properties, klik tab Driver, Anda akan mendapatkan informasi tentang driver yang telah dipasang dan tombol untuk mengendalikan driver tersebut.
- Driver Details: Melihat detail tentang lokasi pasti file driver yang sedang digunakan pada sistem Anda. Anda tidak membutuhkan opsi ini.
- Update Driver: Memasang driver terbaru. Windows membolehkan Anda melakukan pencarian online untuk driver terbaru ataupun memilih driver secara manual yang telah diunduh kedalam komputer Anda, sama seperti jika Anda memasangdriver device secara normal.
- Roll Back Driver: Mengembalikan driver yang sebelumnya digunakan. Jika Anda melakukan update driver dan hardwaretidak bekerja cukup baik, Anda harus melakukan downgrade driver. Tekan tombol ini untuk melakukannya.
- Disable: Mematikan device. mencegahnya bekerja pada Windows sampai Anda mengaktifkannya kembali.
- Uninstall: Menghapus driver untuk device dari komputer Anda. perlu diingat bahwa cara ini mungkin tidak akan menghapus semua file driver, jadi menghapus driver dari Control Panel adalah pilihan yang lebih baik, jika memungkinkan. Anda mungkin harus melakukan reboot setelah menghapus driver.
Gambar Kelima Cara Menggunakan Windows Device Manager Untuk Troubleshooting Oleh Segiempat
http://segiempat.com/tips-dan-cara/teknologi/komputer/cara-menggunakan-windows-device-manager-untuk-troubleshooting/
Langganan:
Postingan (Atom)